The 28th IMT-GT Senior Officials’ Meeting (SOM) ; Perkuat Kolaborasi Menuju Vision 2036

 

Jakarta, 22 Juli 2021 – Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rizal Affandi Lukman, memimpin Delegasi Republik Indonesia (Delri) pada Pertemuan IMT-GT 28th Senior Officials’ Meeting (SOM) yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis (22/7) di Jakarta.

Sebagaimana pengaturan keketuaan dalam kerjasama IMT-GT dimana handover keketuaan dilakukan pada pertemuan tingkat Pejabat Senior tahunan dan pada pertemuan kali ini, Indonesia selaku Outgoing Chair SOM IMT-GT menyerahkan keketuaan kepada Malaysia selaku Standing Chair SOM IMT-GT berikutnya. Pertemuan ini dipimpin oleh Datuk Saiful Anuar bin Lebai Hussen dan dihadiri oleh perwakilan Sekretariat ASEAN, ADB, CIMT, JBC, UNINET, dan seluruh instansi penjuru working group.

“Kerja sama IMT-GT telah menunjukkan komitmen yang kuat dengan menyelesaikan beberapa program IB IMT-GT 2017-2021 dalam menghadapi tantangan selama pandemi COVID-19”, tutur Rizal dalam sambutannya. Hal tersebut ditunjukkan dengan tetap meningkatnya progress penyelesaian proyek-proyek yang termasuk dalam Proyek Konektivitas Prioritas (Priority Connectivity Projects-PCPs), penyelenggaraan beberapa program peningkatan kapasitas, pertemuan Strategic Halal Industry Collaboration Task Force (SHICTF) dalam rangka kolaborasi untuk memajukan industri halal di ketiga negara serta dilaksanakannya seri webinar dengan tema-tema terkait dengan inisiatif sektoral dalam rencana pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Kerja sama ini juga telah melakukan finalisasi Framework of Cooperation on Custom, Immigration, and Quarantine (FoC CIQ) dan MoU on IMT-GT Geopark. Working Group on Environment (WGE) yang baru terbentuk akan memiliki peran penting untuk mendorong sub kawasan yang berkelanjutan dan mencapai SDGs. Capaian tersebut menjadi bukti bahwa kerja sama IMT-GT terus berkomitmen dalam mencapai IMT-GT Vision 2036 di tengah pandemi COVID-19.

“Kolaborasi seluruh stakeholder perlu didorong dan diperkuat terutama pemerintah daerah, sektor swasta, UNINET, dan seluruh working group. Kami juga mendorong IMT-GT untuk memanfaatkan mitra potensial kerja sama dari lembaga atau organisasi internasional”, ucap Rizal.

Peran sektor swasta sebagai salah satu penggerak utama kerja sama IMT-GT terus didorong dengan menjadikan Joint Business Council (JBC) sebagai badan hukum yang legal. “Kami mendukung legalisasi JBC dan mendorong percepatan pembentukan sekretariat JBC untuk memperkuat mekanisme kelembagaan dan peran sektor swasta dalam pencapaian Visi 2036”, ujar Rizal.

Agenda penting lain yang dibahas adalah penyusunan Cetak Biru IMT-GT 2022-2026 sebagai successor document tahap kedua dalam mengimplementasi pencapaian Visi 2036. Rizal menyampaikan bahwa penyusunan Cetak Biru Tahap Kedua dapat disesuaikan dengan AEC Blueprint 2025 untuk mendorong integrasi kerja sama kawasan ASEAN. “Peluang dan inisiatif kolaborasi perlu didorong dalam menghadapi situasi saat yang sulit diprediksi”, ungkap Rizal.