Jakarta – 17 Mei 2021.
Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional & Sub Regional merespons Hasil Audiensi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Davao City-Filipina terkait peningkatan konektivitas laut di wilayah BIMP-EAGA khususnya rute Tahuna –General Santos, sebagai tindak lanjut arahan dari Wakil Menteri Luar Negeri RI, dengan mengadakan Rapat Koordinasi Inisiasi Pembukaan Konektivitas Laut Tahuna – General Santos. Rapat Koordinasi ini dipimpin oleh Netty Muharni, Asdep Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional dan dihadiri oleh Dicky Fabrian selaku Konsul Jenderal – KJRI Davao City, Kusuma Pradopo selaku Koordinator Fungsional Ekonomi – Kedutaan Besar RI di Manila, Melanchton Harry Wolff selaku Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Sangihe, Ir. Felix Gaghaube M.Si selaku Kepala Bappeda Pemerintah Kabupaten Sangihe, Berlianto Situngkir – Direktur Kerjasama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Lynda Watania Kepala Dishub Pemprov Sulawesi Utara serta perwakilan kementerian/lembaga terkait (Kemenko Marinves, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Bea Cukai Kementerian Keuangan, Kanwil DJBC Sulawesi Bagian Utara, DJKN – Kemenkeu, BNPP, Kemendagri, dan Imigrasi – Kemenkumham).
Kesiapan Pelabuhan dan sarana pendukung (Kapal, Fasilitas CIQS), komoditas yang akan diperdagangkan serta tindak lanjut dari inisiasi konektivitas laut ini menjadi beberapa hal yang didiskusikan dalam rapat koordinasi ini.
“Kualitas, kuantitas dan kontinuitas menjadi hal penting yang harus diperhatikan terkait komoditas perdagangan dalam persiapan pembukaan rute Tahuna – Davao/General Santos ini. Selain itu kelaikan kapal, prosedur keselamatan serta aspek teknis pendukung pelabuhan khususnya CIQS juga menjadi hal krusial dalam inisiasi pembukaan rute baru ini”, ujar Netty
Berdasarkan info dari Kepala Bapelitbang Pemerintah Kabupaten Sangihe, saat ini Pemerintah Kabupaten Sangihe memiliki kapal dan Pelabuhan yang mumpuni untuk melakukan pelayaran ke General Santos. Tol laut dan kapal perintis juga sudah ada yang menyinggahi Sangihe. Kegiatan perdagangan ekspor-impor dari Sangihe ke Filipina pun telah dilakukan secara rutin dengan komoditas rokok, ikan tuna, dan produk komoditas pertanian (kelapa, pala, lada, dll). Inisiasi pembukaan konektivitas laut rute Tahuna-Davao/General Santos ini diharapkan dapat meningkatkan kegiatan perekonomian di perbatasan, menarik investasi, mengurangi pengangguran khususnya di wilayah Indonesia Timur, meningkatkan konektivitas perpindahan orang dan memajukan pariwisata khususnya di Kepulauan Sangihe.
Inisiasi pembukaan konektivitas laut rute Tahuna – Davao/general Santos ini disambut baik oleh Pemerintah Daerah setempat serta pihak-pihak lain yang turut terlibat. Peran pelaku usaha/sektor swasta, agen pelayaran di kedua negara serta konsolidator perdagangan diharapkan dapat menjadi pendorong pembukaan rute ini. Komitmen dan koordinasi lebih lanjut antara pemerintah daerah dhi. Pemerintah Kabupaten Sangihe dengan pemerintah pusat menjadi salah satu hal penting dalam pencapaian tujuan pembukaan rute ini yaitu rute konektivitas laut yang berkelanjutan.