2021

Siapa Ketua Tim Koordinasi
Sekretariat KESR?

Sekretariat Nasional merupakan lembaga koordinasi KESR yang diatur melalui Surat Keputusan Presiden (Keppres) No. 13/2001 tentang Tim Koordinasi Kerjasama Ekonomi Sub Regional dimana Menko Perekonomian Dr. (HC) Ir. Airlangga Hartanto, MBA, MMT sebagai Ketua Tim Koordinasi.

Ada Berapa Kelompok Kerja dalam IMT-GT dan BIMP-EAGA

  • Pada Kerja Sama IMT-GT Kelompok Kerja disebut dengan “Working Group (WG)” yang terbagi menjadi: i) Infrastruktur dan Transportasi; ii) Perdagangan dan Investasi; iii) Pariwisata; iv) Produk dan Layanan Halal; v) Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan vi) Agrikultur, Agrobisnis dan Lingkungan.
  • Pada Kerja Sama BIMP-EAGA Kelompok Kerja disebut dengan “Cluster” yang terbagi menjadi: i) Transportasi; ii) Fasilitasi Perdagangan dan Investasi; iii) Listrik dan Infrastruktur Energi; iv) Teknologi Komunikasi dan Informasi; v) Agribisnis; vi) Pariwisata; vii) Lingkungan Hidup; dan viii) Sosial Budaya dan Pendidikan.

Wilayah Kerja Sama BIMP-EAGA & IMT-GT Meliputi Negara mana Saja

  • Kerja Sama BIMP-EAGA meliputi seluruh wilayah negara Brunei Darussalam; 15 Provinsi di Indonesia (Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat; 3 wilayah Malaysia (Sabah, Serawak, Labuan); dan 2 wilayah Filipina (Mindanao dan Palawan).
  • Kerja sama IMT-GT meliputi 10 provinsi di Indonesia (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, dan Lampung; 8 Negara Bagian Semenanjung Malaysia (Kedah, Perlis, Perak, Penang, Selangor, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan); dan 14 Provinsi di bagian selatan Thailand (Krabi, Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Pattani, Phattalung, Satun, Songkhla, Trang, Yala, Chumphon, Ranong, Surat Thani, Phang Nga, Phuket)
Tujuan 
Keikutsertaan Indonesia dalam KESR bertujuan utama menciptakan perdagangan di wilayah perbatasan
sebagai strategi kunci pemerintah untuk mengembangkan sosial-ekonomi wilayah yang berbatasan
guna menjalankan proses integrasi ekonomi sebagai zona investasi yang berorientasi ke pasar internasional

Mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara daerah-daerah di Indonesia dengan daerah-daerah di negara lain yang berbatasan

Menjadi salah satu modalitas untuk mendorong prakarsa dan partisipasi aktif masyarakat daerah dalam meningkatkan pemberdayaan potensi ekonomi di wilayah masing-masing

Memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan serta membantu program-program pengentasan kemiskinan di daerah

Menunjang kesiapan daerah dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi dan perdagangan dunia, baik dalam rangka ASEAN, RCEP, TPP maupun perdagangan dunia dalam lingkup yang lebih luas

Meningkatkan kualitas pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, yang tersedia di daerah

Memacu perdagangan dan investasi sebagai strategi kunci pengembangan sosial ekonomi wilayah yang kurang berkembang dan terpencil guna menjalankan proses integrasi ekonomi

BIMP-EAGA

BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) merupakan salah satu kerja sama ekonomi subregional yang dibentuk pada tahun 1994 dengan tujuan utama meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara wilayah anggotanya.

IMT-GT

IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) merupakan salah satu kerja sama ekonomi subregional yang dibentuk pada tahun 1993 dengan tujuan utama meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara wilayah anggotanya.
blog
Blog is now empty.

Kerja Sama Ekonomi Sub Regional

Kerjasama Ekonomi Sub Regional (KESR) merupakan forum kerja sama ekonomi antarwilayah lintas negara yang berdekatan secara geografis. Indonesia terlibat dalam dua KESR yaitu BIMP-EAGA dan IMT-GT yang dikoordinasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.Dalam jangka panjang, wilayah-wilayah perbatasan yang potensial diharapkan dapat mengubah perekonomian yang awalnya hanya mengandalkan sumber daya menjadi pemrosesan tingkat tinggi dan aktivitas yang berdasarkan nonsumber daya.

Frequently Ask Question

Siapa Ketua Tim Koordinasi Sekretariat KESR?
Sekretariat Nasional merupakan lembaga koordinasi KESR yang diatur melalui Surat Keputusan Presiden (Keppres) No. 13/2001 tentang Tim Koordinasi Kerjasama Ekonomi Sub Regional dimana Menko Perekonomian Dr. Darmin Nasution sebagai Ketua Tim Koordinasi.
Ada Berapa Kelompok Kerja dalam IMT-GT dan BIMP-EAGA?
  • Pada Kerja Sama IMT-GT Kelompok Kerja disebut dengan “Working Group (WG)” yang terbagi menjadi: i) Infrastruktur dan Transportasi; ii) Perdagangan dan Investasi; iii) Pariwisata; iv) Produk dan Layanan Halal; v) Pengembangan Sumber Daya Manusia; dan vi) Agrikultur, Agrobisnis dan Lingkungan.
  • Pada Kerja Sama BIMP-EAGA Kelompok Kerja disebut dengan “Cluster” yang terbagi menjadi: i) Transportasi; ii) Fasilitasi Perdagangan dan Investasi; iii) Listrik dan Infrastruktur Energi; iv) Teknologi Komunikasi dan Informasi; v) Agribisnis; vi) Pariwisata; vii) Lingkungan Hidup; dan viii) Sosial Budaya dan Pendidikan.
Wilayah Kerja Sama BIMP-EAGA & IMT-GT Meliputi Negara mana Saja
  • Kerja Sama BIMP-EAGA meliputi seluruh wilayah negara Brunei Darussalam; 15 Provinsi di Indonesia (Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat; 3 wilayah Malaysia (Sabah, Serawak, Labuan); dan 2 wilayah Filipina (Mindanao dan Palawan).
  • Kerja sama IMT-GT meliputi 10 provinsi di Indonesia (Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Bengkulu, Riau, Kep. Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, dan Lampung; 8 Negara Bagian Semenanjung Malaysia (Kedah, Perlis, Perak, Penang, Selangor, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan); dan 14 Provinsi di bagian selatan Thailand (Krabi, Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Pattani, Phattalung, Satun, Songkhla, Trang, Yala, Chumphon, Ranong, Surat Thani, Phang Nga, Phuket)
Tujuan 
Keikutsertaan Indonesia dalam KESR bertujuan utama menciptakan perdagangan di wilayah perbatasan sebagai strategi kunci pemerintah untuk mengembangkan sosial-ekonomi wilayah yang berbatasan guna menjalankan proses integrasi ekonomi sebagai zona investasi yang berorientasi ke pasar internasional

Mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara daerah-daerah di Indonesia dengan daerah-daerah di negara lain yang berbatasan

Menjadi salah satu modalitas untuk mendorong prakarsa dan partisipasi aktif masyarakat daerah dalam meningkatkan pemberdayaan potensi ekonomi di wilayah masing-masing

Memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan serta membantu program-program pengentasan kemiskinan di daerah

Menunjang kesiapan daerah dalam menghadapi era liberalisasi ekonomi dan perdagangan dunia, baik dalam rangka ASEAN, RCEP, TPP maupun perdagangan dunia dalam lingkup yang lebih luas

Meningkatkan kualitas pemanfaatan sumber daya, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, yang tersedia di daerah

Memacu perdagangan dan investasi sebagai strategi kunci pengembangan sosial ekonomi wilayah yang kurang berkembang dan terpencil guna menjalankan proses integrasi ekonomi

BIMP-EAGA

BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area) merupakan salah satu kerja sama ekonomi subregional yang dibentuk pada tahun 1994 dengan tujuan utama meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara wilayah anggotanya.

IMT-GT

IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle) merupakan salah satu kerja sama ekonomi subregional yang dibentuk pada tahun 1993 dengan tujuan utama meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara wilayah anggotanya.