Tantangan dan Peluang UMKM Perajin di Era Pandemi Covid-19

Jakarta – 2 Juli 2020. Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama kurang lebih 6 bulan telah mengguncang berbagai sektor kehidupan manusia, tidak terkecuali dalam sektor ekonomi. Pelaku usaha baik sektor pemerintahan maupun swasta tidak lepas terkena imbas dari pandemi ini. Salah satu sektor ekonomi yang terdampak Covid-19 ini yaitu sektor UMKM. Banyak pelaku usaha UMKM yang akhirnya harus gulung tikar dan merumahkan karyawannya, namun sebagian UMKM tetap bertahan dan memutar otak mencari strategi dalam ketidakpastian pandemi Covid-19 ini.

Salah satu pelaku UMKM terdampak Covid-19 ini adalah perajin kerajinan di seluruh Indonesia. Kesulitan pemenuhan bahan baku, produksi & distribusi yang terhambat akibat adanya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di beberapa daerah, kesulitan untuk ekspor produk akibat adanya kebijakan lockdown di berbagai negara tujuan ekspor, penurunan permintaan yang menyebabkan penjualan dan adanya penurunan penjualan yang mengancam keberlanjutan UMKM. Hal-hal ini membuat UMKM khususnya para perajin kerajinan harus mencari cara lain agar tetap bertahan. Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang merupakan organisasi nirlaba yang menaungi para perajin kerajinan seluruh Indonesia terus mengadakan berbagai kegiatan baik secara offline dan online untuk terus membantu UMKM kerajinan nasional agar tetap bertahan dalam pandemi.

Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan Webinar Berseri seperti yang dilakukan oleh Dekranasda Aceh melalui media zoom meeting. Webinar yang bertajuk “Tantangan & Peluang Perajin di Era Covid-19” ini diadakan pada Kamis, 2 Juli 2020. Webinar yang diikuti sekitar 130 peserta ini menghadirkan para narasumber kompeten seperti Ir. Netty Muharni, MURP selaku Asisten Deputi Kerjasama Ekonomi Regional & Sub Regional – Kemenko Bidang Perekonomian, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati, M.T selaku Plt. Ketua Dekranasda Aceh, Verawati sebagai founder Gampoeng Kreatif dan Khairul Fajri Yahya yang merupakan owner Ija Kroeng.

Plt. Ketua Dekranasda Aceh dalam sambutannya menyatakan kegiatan seperti webinar ini perlu terus dilanjutkan agar dapat memberi inspirasi bagi para perajin dalam masa krisis ini serta menjadi wadah untuk memperluas jaringan untuk pemasaran produk kerajinan Aceh. Sedangkan Netty Muharni dalam pemaparannya menjelaskan tentang kondisi perekonomian global saat ini dan kebijakan pemerintah khususnya dalam Program Pemulihan Nasional bagi UMKM di Masa Krisis Covid-19. “UMKM, khususnya para perajin kerajinan saat ini harus berinovasi dan memanfaatkan teknologi untuk memasarkan produknya secara digital baik melalui e-commerce platform maupun media social sehingga dapat memperluas pasar”, tuturnya.

Senada dengan yang dikatakan oleh dua narasumber diatas, pemilik label fashion Ija Kroeng, desainer Aceh, Khairul Fajri Yahya memanfaatkan tren pemakaian masker kain selama pandemi ini menjadi peluang menaikan omzet penjualannya. Perajin sarung aceh ini membuat masker kain yang dapat digunakan para pengantin serta dapat dijadikan souvenir pernikahan yang sangat berguna dalam masa Covid-19 ini. Adanya himbauan #DirumahAja yang digaungkan selama masa pandemi ini juga membuat Khairul Fajri berinisiatif membuat sarung aceh menjadi celana kulot yang nyaman dipakai selama di rumah.

Melalui Webinar ini, ternyata masa krisis Covid-19 ini ternyata tidak membuat para perajin kerajinan ini patah semangat. Tantangan masa pandemi ini mereka ubah menjadi peluang untuk berkreasi, berinovasi, demi bertahan dan menaikan omzet penjualan produk kerajinan mereka. Webinar ini akan terus dilanjutkan Dekranasda Aceh secara berseri di waktu mendatang dan diharapkan lebih banyak lagi para perajin UMKM di daerah lain yang berpartisipasi dan termotivasi untuk terus berkarya menghadapi tantangan pandemi Covid-19.