Rapat Persiapan 14th IMT-GT SPM

Jakarta, 12 Maret 2021 

Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Regional dan Sub Regional, Netty Muharni, memimpin Rapat Persiapan 14th IMT-GT SPM yang diselenggarakan secara virtual. Rangkaian 14th IMT-GT SPM dilaksanakan pada tanggal 8 s.d. 30 Maret 2021 secara virtual dengan mekanisme breakout untuk masing-masing working group. Rapat ini dihadiri oleh instansi K/L penjuru dari setiap working group, UNINET, dan perwakilan dari pemerintah daerah. Turut hadir pula perwakilan dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, dan Bappenas.

Sehubungan dengan akan berakhirnya Implementation Blueprint IMT-GT 2017-2021, Pertemuan 14th IMT-GT SPM bertujuan untuk mempersiapkan penyusunan Implementation Blueprint IMT-GT 2022-2026 dengan mengusulkan program/proyek baru atau yang dapat di-carry over dari IB sebelumnya. “Berdasarkan hasil reviu IB 2017-2022, tingkat implementasi masih jauh dari target yang ditetapkan. Yang menjadi perhatian adalah proyek yang terimplementasi hanya 26 dari 81 proyek yang dicanangkan atau 32,09%”, ungkap Netty. Oleh karena itu, SO Indonesia, Dr. Rizal Affandi Lukman, selaku chair IMT-GT tahun 2021 dalam kick off meeting SPM, menekankan dalam proses penyusunan IB 2022-2026 perlu memperhatikan refleksi dari IMT-GT Vision 2036, situasi terkini, tujuan dan sasaran yang jelas dan terukur (SMART), perumusan strategi dan proyek dengan indikator yang terukur, integrasi dengan dokumen perencanaan yang ada, dan mekanisme kelembagaan yang efektif.

Berdasarkan arahan tersebut, Kemenko Perekonomian telah menyelenggarakan serangkaian Focused Group Discussion (FGD) pada akhir tahun 2020 dengan melibatkan seluruh stakeholder, yaitu K/L penjuru WGs dan K/L terkait, Pemerintah Daerah, Universitas, pelaku usaha, dan akademisi. Rangkaian FGD tersebut telah menghasilkan Input Paper (Kajian Pendahuluan) yang dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk menentukan posisi Indonesia bagi instansi penjuru WGs dalam rangka penyusunan Implementation Blueprint IMT-GT 2022-2026. Kajian ini telah mengaitkan keselarasan antara Pilar Strategis IMT-GT dengan Agenda Prioritas dalam RPJMN 2020-2024. Selain itu, lima program prioritas pengembangan Sumatera, yaitu a) pengembangan sektor unggulan; b) pengembangan kawasan strategis; c) pengembangan kawasana perkotaan; d) pengembangan daerah tertinggal, kawasan perbatasan, perdesaan, dan transmigrasi; e) penataan kelembagaan dan keuangan daerah, sejalan dengan tiga tujuan prioritas IMT-GT Vision 2036, yaitu i) sektor pertanian yang berkelanjutan, inklusif, dan inovatif; ii) basis industri yang kompetitif, inovatif dan maju; dan iii) sektor pariwisata yang berkelanjutan, inklusif dan kompetitif.

Input Paper juga membahas isu-isu strategis tingkat nasional, regional, dan global yang dapat menjadi pertimbangan penting dalam dalam merumuskan strategi prioritas maupun rencana aksi IB IMT-GT 2022-2026. Program Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai respons atas dampak pandemi COVID-19 telah meningkatkan kerja sama dengan negara lain dalam tiga aspek, yaitu aspek finansial, bantuan teknis, dan diplomasi ekonomi. Ketahanan Pangan dan Energi juga menjadi isu strategis sebagai respons atas transformasi teknologi dan informasi dari Revolusi Industri 4.0 untuk menerapkan sistem pertanian berbasis digital dan pengembangan energi terbarukan. Perubahan iklim, pergeseran kekuatan ekonomi global, cepatnya laju urbanisasi, perubahan demografi, teknologi baru dan keterhubungan global merupakan isu penting dalam perkembangan global (Global Megatrends). Di samping itu, volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam kerja sama internasional.

Dalam menjawab tantangan dan isu strategis, tema yang diusung dalam Implementation Blueprint IMT-GT 2022-2026 adalah Recovery, Resilience, Sustainability and Digitalization through Transformation Flagship (Pemulihan, Ketahanan, Keberlanjutan dan Digitalisasi melalui Program Transformasi Unggulan). Penentuan sektor strategis, rencana aksi, dan program yang dapat diimplementasikan harus mengedepankan Program Transformasi Unggulan. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta serta antar WG harus ditingkatkan agar memperoleh manfaat yang lebih besar. Setiap instansi penjuru WG diharapkan dapat mempelajari Input Paper yang telah disusun. Sesuai dengan tema yang diusung IB 2022-2026, Input Paper ini juga memberikan rekomendasi atau usulan kegiatan sektoral yang dapat menjadi pertimbangan dalam penyusunan IB IMT-GT 2022-2026.